hanya sebuah blog milik seorang blogger amatiran. di sinilah ia menuliskan semua yang ingin ia ungkapkan, tapi yang tak bisa ia utarakan....

Sabtu, 21 Juli 2012

Karet Gelang

Ini adalah sebuah cerita tentang karet gelang. Satu karet gelang baru, bila ditarik dengan kedua tangan dengan arah yang berlawanan, akan menghasilkan karet gelang yang agak longgar. Bila ditarik lagi dengan terus menerus, akan menghasilkan karet gelang yang terus melonggar. Bila karet gelang yang telah longgar tersebut ditarik lagi dengan kekuatan yang besar, maka tak bisa dipungkiri bahwa karet gelang itu akan putus, entah menghasilkan dua ujung berbeda atau bahkan terbagi dua.

Persahabatan sama dengan karet gelang di atas. Persahabatan yang awalnya erat dan tanpa ujung, bila ditarik paksa oleh takdir untuk menjauh, akan tercipta hubungan yang longgar. Mungkin bila hanya satu atau dua tarikan, persahabatan itu masih terangkai meskipun agak renggang. Namun, bila takdir terus menerus menarik mereka menjauh dalam waktu yang lama, persahabatan tersebut akan makin renggang dan renggang hingga akhirnya putus. Hal itu ditambah lagi dengan tidak adanya komunikasi antar komponen persahabatan, seperti jarang mengirim pesan, menelepon ataupun silaturrahim, kata "putus" bukan lagi "tidak mungkin" melainkan "mungkin" atau "pasti".

Itulah yang kurasakan akhir-akhir ini. Kerenggangan yang terjadi hanya karena semua memiliki kesibukan masing-masing, jalan masing-masing dan takdir yang berbeda. Komunikasi jarang terjadi di antara kami, antara aku dengan teman-teman dekatku, dan mungkin di antara mereka juga terjadi hal serupa, mungkin juga tidak. Dua orang temanku sibuk bekerja dan lebih suka berkomunikasi lewat jejaring sosial dibandingkan sms sedangkan aku jarang membuka jejaring sosialku maupun sms. Satu orang temanku yang sudah menikah sibuk mengurus rumah tangganya, satu lainnya sedang sibuk mengikuti kursus bahasa Inggris di sebuah kota, satu lainnya entah. Tempo hari dia mengirim pesan ke ponselku dan aku membalasnya agak lama (karena aku baru melihat ponselku beberapa jam setelah dia sms), kujawab pertanyaannya namun ketika kutunggu-tunggu balasannya, ternyata ia tidak membalas. Ya sudahlah, pikirku. 

Mungkin ini memang hal yang wajar terjadi dalam persahabatan. Ada rasa bosan terhadap teman lama sehingga menciptakan miss-komunikasi yang tak berlangsung lama ataupun kerenggangan. Aku sadar bila semua memiliki kesibukan masing-masing karena jalan yang kami tempuh berbeda-beda. Aku mengerti dan menyadari hal itu. Namun, aku berharap semoga persahabatanku tidak seperti karet gelang yang putus tadi.. Bila memang harus ada kerenggangan, tak apa, tetapi semoga kerenggangan itu tidak berbuah menjadi sebuah karet gelang yang berujung.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar