Aku suka benda-benda langit. Saat SD, aku menyukai pelajaran
IPS, terutama yang berhubungan dengan cuaca dan bumi. Saat SMP dan SMA, aku
suka pelajaran Geografi, terutama yang bersangkutan dengan bumi dan luar
angkasa. Sebenarnya, bukan pelajarannya yang kusukai melainkan
gambar-gambarnya. Aku suka memelototi gambar-gambar permukaan bumi, macam-macam
awan, planet-planet, bintang, matahari, tata surya, nebula, lintasan sungai,
gletser, dan lain-lain. Memang pada dasarnya aku suka pemandangan alam. Hehe..
Akan tetapi, karena
yang kusukai hanyalah gambar-gambar sedangkan aku tidak mengerti teorinya, maka
jadilah nilai-nilaiku di Geografi jelek :D. Yah, yang penting masih suka kan,
meski hanya gambar...
Saat ini, aku gemar melihat bintang-bintang di langit. Aku
suka benda mungil bercahaya yang berkumpul di langit gelap. Yah, aku hanya
melihatnya dari teras rumah sih, dan itu di waktu sahur, sekitar pukul 3-4
pagi. Langit yang kulihat terbatas, hanya di sekitar rumah saja dan itu Cuma
sedikit bintang yang terlihat. Maklum, tinggal di kota, masih ada penerangan.
Liburan semester kemarin aku tinggal di rumah nenek, di daerah Jember. Aku ingin melihat bintang di sana, kalau bisa sih lihat
Milky Way lagi. Iyop. Aku pernah melihat Jalan Susu itu di waktu dini hari.
Begini ceritanya.
Dulu, mungkin ketika aku SMP, almarhum ayahku selalu
mengantar kami (aku dan adikku) pulang ke rumah di waktu dini hari, sekitar jam
3 pagi. Alasan ayahku sih, kata beliau biar di jalan tidak kepanasan
(perjalanan Jember-Pasuruan sekitar 3-4 jam). Saat keluar dari rumah nenek,
hendak pulang, aku menengadah ke langit dan di sana... subhanallah, banyak
bintang berkumpul hingga membentuk suatu sungai kecil, warna seputih susu dan
terang benderang. Benar-benar indah. Aku langsung menyimpulkan bahwa itu adalah
Milky Way, Galaksi Bimasakti. Untuk waktu yang lama, aku terpesona oleh
pemandangan angkasa itu. Sayang, aku harus cepat-cepat masuk ke mobil karena
adikku tak sabar ingin sampai di rumah. Di jalan, aku sudah tak bisa melihat
pemandangan itu lagi. Saat di mobil, aku sedikit menyesal. Kenapa nggak dari
kemarin-kemarin aja aku ngliat pemandangan indah itu? Kenapa waktu mau pulang
aku baru melihatnya? Yah, masih mending bisa melihat meski hanya sebentar kan?
Aku bersyukur karena bisa melihat ciptaan Yang Maha Kuasa itu.
Berbeda dengan dulu, tahun-tahun berikutnya sampai tahun
ini, saat aku berlibur ke rumah nenek, aku tidak pernah melihat Milky Way lagi.
Kalau minggu kemarin, langit di sekitar tempat tinggal nenekku mendung, gelap
berawan dan tak ada bintang sama sekali. Tetapi saat malam terakhir aku di
sana, sepulang dari sholat Tarawih, aku melihat bulan besar, tidak purnama yang
baru saja terhindar dari awan gelap. Tetapi tidak ada bintang di sana. Sinar
bintang kalah dengan gelapnya awan yang menyelimuti mereka.
Aku suka bulan. Hanya saja tidak terlalu suka. Entah kenapa,
jika aku melihat bulan, aku merasa sendirian. Aku merasa berbeda sendiri di
antara kawan-kawan bintang. Akan tambah terasa sepi lagi kalau bulan itu hanya
sendiri, tanpa setitik cahaya bintang pun menemaninya. Beda dengan bulan, saat aku melihat hamparan
bintang-bintang di langit, aku tidak merasa sepi. Aku merasa aku memiliki teman
nun jauh di sana. Teman-teman kecil yang menemaniku dengan cahaya-cahaya mungil
mereka. Ketika melihat mereka berkelap-kelip, aku merasa mereka sedang
berbicara kepadaku. Hahaha, naif ya... Yah, begitulah aku. Jika aku sudah
terpesona dengan pemandangan alam yang ada di depan mataku, aku akan merasa
nyaman dan menggumam sendiri. Mungkin kalau aku menemukan pohon besar yang
menenangkan di tempat sepi tiada orang, aku akan menyentuh pohon itu dan
bergumam memuji besarnya pohon itu. :D. Tapi aku belum menemukan pohon seperti
itu di tempat sepi. Ada sih, pohon trembesi tua di kampus, tapi masa aku mau
duduk-duduk di bawahnya sendirian sementara orang-orang berseliweran di
sekitarku?? O.o
Aku suka bintang dan aku ingin mengetahui rasi bintang apa
yang kulihat malam itu. Aku heran saat menonton anime atau membaca komik
tentang bintang. Sang tokoh bisa hapal nama-nama rasi bintang dan dapat menarik
garis antara bintang yang satu dengan bintang lainnya sehingga membentuk sebuah
rasi, seperti orion, spica, dan lainnya. Aku ingin mempelajari hal itu. Bukan
berarti aku mempelajari astrologi yang berkaitan dengan ramalan loh. Bukan,
bukan itu.
Setiap subuh atau di atas itu, aku selalu melihat sebuah
rasi (bila itu bisa disebut rasi dan memang sebuah rasi bintang) di teras
rumah. Ketika badanku menghadap ke utara dan kepalaku kutolehkan ke arah timur,
aku melihat beberapa bintang berkumpul dan membentuk sesuatu seperti kuda. Aku
baru ingat hari ini ketika melihat kuda itu, bahwa aku memiliki sebuah peta
bintang sederhana, hadiah dari majalah Bobo beberapa tahun lalu. Masalahnya,
ketika kucari-cari, peta bintang itu takkutemukan di manapun. Aaaarrrggghhh...
inilah kelemahan terbesarku, selalu menaruh barang-barang seenaknya setelah
dipakai. Harusnya kutaruh di kamar waktu itu, eh malah kugeletakkan di ruang
televisi, dan tidak ada tanda-tanda peta bintang biru di sana, maupun di
penjuru rumah. Atashi no baka~~ TT^TT
Yah, sudahlah. Mungkin aku akan mengetahui nama rasi itu
suatu saat nanti. Semoga saja..
Suatu saat aku ingin menemukan suatu tempat dimana aku bisa
melihat bintang sepuasku. Aku ingin menemukan tempat seperti padang rumput
luas, dengan kesunyian dan kegelapan yang meliputinya, tetapi banyak cahaya
kecil yang menyinari kegelapan itu di langit luas. Aku ingin menemukan tempat
seperti itu. Jauh dari keramaian dan orang-orang berlalu lalang. Aku ingin
berbaring di rumput basah itu, dan memandang langit dipenuhi bintang-bintang,
kalau bisa Milky Way juga ada..
Aku juga ingin menemukan tempat dimana terdapat sebuah pohon
besar yang rindang, dengan padang rumput luas, jauh dari keramaian, dekat dengan
sungai yang jernih. Bila aku menemukannya, aku akan bersandar di batang besar
pohon itu, duduk sambil membaca novel atau komik, atau menulis, atau
menggambar, hal-hal yang kusukai.
Bila aku menemukan tempat-tempat menenangkan seperti itu,
aku akan menganggapnya sebagai tempat rahasiaku, atashi no himitsu kichi, dan
hanya orang-orang tertentu yang akan kutunjukkan eksistensi tempat itu, entah
sahabatku, keluargaku, atau orang yang istimewa bagiku.
Semoga keinginan ini bukanlah mimpi di atas mimpi. Semoga
aku bisa menemukan tempat itu.... Suatu saat nanti. Pasti.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar