Stars Above Me

Aku suka benda-benda langit. Saat SD, aku menyukai pelajaran IPS, terutama yang berhubungan dengan cuaca dan bumi. Saat SMP dan SMA, aku suka pelajaran Geografi, terutama yang bersangkutan dengan bumi dan luar angkasa. Sebenarnya, bukan pelajarannya yang kusukai melainkan gambar-gambarnya. Aku suka memelototi gambar-gambar permukaan bumi, macam-macam awan, planet-planet, bintang, matahari, tata surya, nebula, lintasan sungai, gletser, dan lain-lain. Memang pada dasarnya aku suka pemandangan alam. Hehe..

Ini Alasanku :)

Tadi sore aku ditanya adik kos-ku seperti ini, "Mbak kenapa bikin blog? Blog itu buat apa, sih?"

Jujur, aku lupa apa yang mendorongku untuk membuat blog bulan Mei lalu.......

......

Oh! Aku ingat!

Gara-gara semester kemarin saat ada tugas TIK membuat blog (tapi blog khusus milik universitas), aku jadi ingin membuat blog yang penuh dengan tulisanku. Memang bisa sih kalau nulis di blog mahasiswa itu, tapi nanti tulisan-tulisan geje-ku dibaca oleh mahasiswa2 lain (mungkin juga dosen). Apalagi aku pernah posting tentang si 'dia'. Gimana kalo dia bacaaaa? Aku nggak mau itu terjadiiiii~~

Jadilah, aku membuat blog lain, yaitu blog ini. Memang belum terlalu bagus, sih, masih amatir soalnya, tapi aku ingin tetap menulis di blog ini (blog mahasiswa milikku nggak pernah kubuka lagi... haha..).

Lalu, si adik kos tadi bertanya lagi, "Memangnya bikin blog itu buat apa sih, Mbak? Apa biar dibaca, biar terkenal, gitu?"

Hnnnggg.... Aku orang yang tidak suka jadi pusat perhatian, makanya aku paling malas kalau ada tugas presentasi di muka kelas, apalagi jadi terkenal. Aku membuat blog karena hanya ingin menulis. Menulis semua yang ingin kutulis. Entah itu tentang kehidupanku, hal-hal yang kusukai, pandanganku.... Kalaupun belum ada yang membaca tidak apa2. Aku hanya ingin tetap menulis (toh, aku sudah biasa dengan keadaan 'tidak dianggap' atau 'terlupakan' haha... bercanda).

Aku hanya ingin menulis.... Jadi, izinkan aku menulis, meski tidak tiap hari... :)

Akhirnya aku melihatmu setelah sekian lama... Hanya melihatmu dan kau tak menyadari keberadaanku. Tak apa. Aku cukup senang.

Aku melihatmu menuruni tangga dengan segelintir teman barumu. Kau tersenyum padanya dan mengobrol dengannya. Aku ingin terus melihatmu hingga kau menyadari keberadaanku dan setidaknya - tersenyum padaku. Akan tetapi aku tak bisa. Entah kenapa, aku tak bisa.

Namun, bagaimanapun, aku ingin kau melihatku, tersenyum padaku. Aku tak tahan untuk tidak menyapamu, dan akhirnya saat kusapa dirimu, hal itu terjadi. Kau tersenyum padaku dan... apa itu? Kau seperti agak salting ketika melihatku dan dengan suara khasmu, muncullah kata-kata itu. Kata-kata yang mungkin sering kudengar dari orang lain, tetapi maknanya begitu terasa saat kudengar darimu.

"Semangat, Ran."

Terima kasih. Terima kasih atas kata-kata itu. Aku akan semangat. Terima kasih...

Terima kasih...

Hwaaaa~~~ kenapa kemarin aku nggak bilang gitu, sih??? Agh agh.... kalah dengan rasa gugup.. TT^TT