Selamat
pagi, siang, malam...
Kali
ini aku ingin bercerita tentang ayahku. Sejak kecil, aku sudah diajari kedua
orang tuaku untuk memanggil beliau berdua dengan sebutan Mama dan Papa. Ya,
karena kebiasaan itu, aku terus memanggil beliau berdua dengan sebutan Mama dan
Papa. Setelah agak besar, aku jadi merasa malu dengan panggilan itu. Bagaimana
tidak? Aku jadi seperti anak manja bila memanggil orang tuaku seperti itu. Yah,
memang aku anak manja, sih.. -_-a tapi aku
hanya manja ke orang tuaku, tidak ke orang lain. Emang aku siapa? Berani banget
manja ke orang lain...( -_-|||). Oke, karena aku sudah mahasiswi, aku akan
jujur menggunakan kata “Papa” untuk pria yang menjadi ayahku.
Papa
lahir di Sampit (kalau nggak salah. Aku lupa..) pada tanggal 7 Februari 1966.
Tanggal kelahiran di keluargaku termasuk unik. Kalau Papa lahir tanggal 7
Februari, maka aku lahir 7 April sedangkan adikku dan Mama memiliki bulan lahir
yang sama dan tanggal yang berdekatan. Mama lahir tanggal 8 September dan
adikku tanggal 11 September. Secara sifat, sifatku mirip dengan Papa, tapi ada
juga yang mirip Mama. Sifat keras kepalaku dari Papa sedangkan sifat pemalu,
pendiam dan nerimoan-ku dari Mama.
Kalau adikku sepertinya lebih mirip dengan adik Papa yang terakhir, Lik
Mariono.