hanya sebuah blog milik seorang blogger amatiran. di sinilah ia menuliskan semua yang ingin ia ungkapkan, tapi yang tak bisa ia utarakan....

Sabtu, 28 September 2013

Tentang Kami


Kami hanyalah sekelompok mahasiswi biasa. Hanya sekelompok kupu-kupu yang memiliki aktivitas kuliah-pulang. Kami tidak mengikuti organisasi ataupun UKM, atau kepanitiaan. Kami hanya mahasiswi biasa yang setiap harinya pergi ke kampus untuk kuliah dan mengerjakan tugas. Atau hanya kumpul untuk berbincang dan pulang. 

Kami hanya sekelompok mahasiswi biasa. Saat ini berada di daerah yang sama dan kampus yang sama, tetapi berasal dari daerah berbeda. Dengan sifat dan karakteristik berbeda. Kesukaan berbeda.  Aksen pun berbeda. Ada yang suka berbicara meledak-ledak dan berdandan. Ada yang suka dengan novel-novel dan akibatnya ia berbicara dengan bahasa Indonesia yang baik dan benar. Ada pula sang pebisnis tahu tuna dengan bahasa Jawa alus. Dan terakhir adalah penyuka Jepang dengan aksen Jawa-Madura. Kami berumur sekitar 20-21 tahunan. Tetapi sama-sama masih terlihat seperti anak kecil.
 
Kami bertemu tanpa sengaja. Tanpa direncanakan. Dan mungkin hanya kebetulan. Awalnya kami berkenalan karena satu kelompok, satu deret tempat duduk. Awalnya kami tidak terlalu dekat, hanya teman biasa. Berbicara seperlunya, menyapa secara biasa. Lama kelamaan, kami sering bersama. Kurasa tidak sampai satu semester. Juga tidak sampai 3 bulan. Tanpa disadari selalu mencari satu sama lain. Pergi bersama-sama. Makan bersama-sama. Berjalan bersama-sama. Melewati gedung-gedung kampus bersama, jalan tikus dan jalan Sumber Sari juga jalan-jalan lainnya.

Kami mengetahui sifat masing-masing. Baik, buruk. Semuanya. Menerima apa adanya. Seluruhnya, sepenuhnya. Saling mengingatkan. Saling bercerita, berbagi. Tertawa bersama, sedih bersama.
Kost-an dengan pagar oranye menjadi markas kami. Rumah sementara yang ditinggali salah satu dari kami. Di sana kami bercerita, tertawa, tergelak. Penuh kegembiraan. Bermain game, berfoto bersama, menonton film. Tak kusangka, hal-hal biasa menjadi lebih menyenangkan. 

Syukurlah, aku menemukan mereka. Syukurlah, mereka menemukanku.

Terima kasih, Allah. Engkau telah mempertemukan kami. :-)