Hari ini sekali lagi aku mengunjungi tempat makan yang dulu
pernah kukunjungi bersamamu...dan teman-teman, tentunya. Akan tetapi,
kunjunganku kali ini tidak ditemani olehmu, bahkan tentu saja kau tak tahu
bahwa aku mengunjungi tempat itu hari ini, bersama dengan 3 orang teman.
Ketika aku menghentikan sepeda motor di parkiran tempat
makan itu, aku teringat.
“Aku pernah ke sini bersamamu...”
Meski kau tak ikut duduk dan makan di warung itu, tapi itu
tempat kenanganku bersamamu. Tempat di mana aku menyadari, ada sesuatu yang
berbeda dari cara pandangmu terhadapku. Tempat yang membuatku penasaran dengan
maksud pandanganmu.
Apa kau membenciku?
Apa aku menyakiti hatimu secara tak sengaja sehingga kau
memandangku seperti itu?
Atau... hal lainnya?
Aku ingin menanyakan itu padamu melalui angin malam yang
berhembus kala itu.
Sampai sekarang pun, aku ingin menanyakannya padamu. Tentang
maksud pandanganmu, sikapmu, senyummu padaku...
Sungguh! Bila aku mampu, aku ingin berlari menghampirimu dan
menanyakan itu!
Akan tetapi, sekali lagi harapan itu semu. Aku tak mampu
melakukannya. Aku bahkan tak mampu menatap matamu di kala kita tak sengaja
bertemu. Tersenyum pun aku tak mampu. Aku terlalu gugup dan takut untuk
melakukan hal itu.
Apa kau mengetahuinya?
Kurasa tidak karena aku tak pernah mengatakannya padamu.
Mengatakan bahwa aku terlalu gugup untuk
menatap matamu, menyapamu dan
tersenyum ke arahmu.
Aku hanya mampu memandangi dan memberikan senyumku pada
punggungmu dari kejauhan.
Hanya itu yang bisa kulakukan... Ya, hanya itu.